Judul Film : Habibie dan Ainun
Sutradara : Faozan Rizal
Produser : Dhamoo Punjabi
Manoj Punjabi
Karya : Ginatri S. Nur
Ifan Andriansyah Ismail
PT : MD PICTURE
Pemeran : Reza Rahardian
Bunga Citra Lestari
Tio Pakusadewo
Ratna Riantiarno
Mike Lucock
Vita Mariana
Film ini disutradarai oleh sutradara
yang terkenal yaitu Faozan Rizal. Sebelumnya, Faozan Rizal melanglang buana di
dunia sinematografi sebagai seorang kamerawan dan pembuat film pendek
ekesperimental bersama Hanung Bramantyo. Khusus pada Habibie & Ainun,
Faozan Rizal didapuk sebagai sutradara. Dengan berbagai dukungan dan bantuan
dari rekan-rekannya, terutama narasumbernya yaitu Bapak BJ.Habibie akhirnya
penggarapan film ini pun selesai. Film ini dirilis pada tanggal 20 Desember
2012.
Film ini menceritakan tentang kisah
nyata yang dialami oleh Prof.DR (HC). Ing.Dr.Sc.Mult. Bacharuddin Jusuf Habibi
yang kita kenal dengan sebutan Bapak
BJ.Habibie dengan Alm Ibu Ainun. Film ini mengajarkan tentang sebuah kesetiaan
dan ketulusan cinta yang dialami oleh Pak Habibie dan Ibu Ainun. Dalam suatu
peristiwa di sekolah mereka “dipertemukan”.
Habbibie ini adalah orang yang sangat pintar begitu juga Ainun. Setelah lulus
SMA Habbibie meneruskan kuliah di Teknik
Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) selama 6 bulan, dan ia melanjutkan ke
Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule
di Jerman pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya, R.A. Tuti Marini
Puspowardoyo, Habibie menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman. Disana ia mengeluti bidang Desain dan Konstruksi Pesawat.
Setelah Habibie pulang dari Jerman,
beliau dipertemukan lagi dengan Ainun. Kini Ainun pun sudah dewasa. Habibie
sangat kagum dan tertarik dengan Ainun. Saat Habibie mengajak jalan-jalan Ainun,
mereka terlihat sangat bahagia. Mereka bertemu dengan teman Ainun yang bernama
Arlis, dan mereka pun berbincang-bincang dan tertawa bersama. Arlis selalu
mendukung Ainun sebagai sahabatnya.
Habibie ternyata memiliki penyakit Tubercolosis. Pada tanggal 12
Mei 1962 beliau menikah dengan Ibu Ainun, dan mereka tinggal di Jerman untuk meneruskan
pekerjaan Bapak Habibie. Selama mereka tinggal disana, hidup mereka sangat
sederhana namun mereka hidup bahagia. Ibu Ainun selalu sabar dan perhatian pada
Bapak Habibie. Saat Ibu Ainun tahu bahwa ia menderita penyakit kanker ovarium, beliau menyembunyikannya
dari Bapak Habibie. Ibu Ainun tidak mau Bapak Habibie khawatir akan penyakitnya
sedangkan Bapak Habibie sedang menjadi Presiden RI, yang harus menjalankan
kepemerintahannya dengan baik. Berkali-kali Ibu Ainun dengan sabar mengingatkan
Bapak Habibie agar beliau tidak lupa meminum obat. Sampai pada detik terakhir
Ibu Ainun meninggal, beliau meninggalkan sebuah surat yang berisi resep untuk Bapak Habibie agar beliau tidak lupa
meminum obat. Setelah Ibu Ainun meninggal Bapak Habibie tetap mencintai Ibu
Ainun dengan ketulusan dan kesetiaan cinta sampai sekarang.
Dalam film tersebut yang berperan sebagai
Pak Habibie adalah Reza Rahardian. Ia
sangat mendalami karakter yang ia perankan sebagai Pak Habibie, yang mempunyai
sifat bijaksana, perhatian, percaya diri, dan tidak mudah menyerah. Sedangkan
yang berperan sebagai Ibu Ainun adalah Bunga
Citra Lestari. Ia juga sangat mendalami karakter yang ia perankan, sebagai
Ibu Ainun yang sabar, perhatian, selalu mensupport Pak Habibie, dan setia
mendampingi Pak Habibie sampai akhir wafatnya. Dengan kata lain, Bunga Citra
Lestari dan Reza Rahardian memerankan peranannya dengan sangat baik.
Selain
itu, ada juga tokoh-tokoh lain seperti, Tio Pakusadewo, Ratna Riantiarno, Mike
Lucock, dan Vita Mariana. Tio Pakusadewo yang berperan sebagai Alm Bapak
Soeharto, yang bersifat tegas. Ratna Riantiarno yang berperan sebagai Ibu
Habibie yang bersifat sabar, pengertian, selalu memberi amanat kepada Habibie.
Mike Lucock yang berperan sebagai putra dari Bapak Habibie, yang bersifat
pengertian, patuh, dan selalu mendukung ayahnya. Dan Vita Mariana yang berperan
sebagai Arlis, teman Ibu Ainun, yang selalu memberi support, pengertian, dan
baik hati.
Dalam
berbagai film tentunya masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam
memproduksi sebuah film. Film Habibie dan
Ainun ini tidak seutuhnya sempurna. Film ini juga memiliki kelebihan dan
kekurangan.
Kelebihan
dalam film ini adalah tokoh karakter yang berperan sangat menghayati dengan
baik, banyak manfaat dan pelajaran yang dapat diambil dari film ini, teknik
perfilman yang bagus, pengambilan latar yang tepat, dan lain sebagainya.
Sedangkan
kekurangan dari film tersebut adalah kurang detailnya cerita yang difilmkan,
dan ending yang kurang pas.
Film
ini sangat baik untuk ditonton masyarakat umum. Baik anak-anak, remaja, maupun
orang tua. Karena film ini mengajarkan tentang arti “Kesetiaan dan Ketulusan Cinta yang sejati”. Selain itu, juga
mengajarkan tentang kesabaran seseorang dalam mendidik atau menuntun orang lain
dengan penuh kasih sayang. Dengan begitu kita dapat belajar bahwa dalam
kehidupan ini, kesetiaan dan ketulusan itu sangat diperlukan dalam menyayangi
orang lain entah siapa pun mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar