Pages

Rabu, 08 Mei 2013

KESETIAAN DAN KETULUSAN CINTA



Judul Film      : Habibie dan Ainun
Sutradara       : Faozan Rizal
Produser        : Dhamoo Punjabi
                     Manoj Punjabi
Karya            : Ginatri S. Nur
                     Ifan Andriansyah Ismail
PT                : MD PICTURE
Pemeran        : Reza Rahardian
                     Bunga Citra Lestari
                     Tio Pakusadewo
                     Ratna Riantiarno
                     Mike Lucock
                     Vita Mariana
                    
Film ini disutradarai oleh sutradara yang terkenal yaitu Faozan Rizal. Sebelumnya, Faozan Rizal melanglang buana di dunia sinematografi sebagai seorang kamerawan dan pembuat film pendek ekesperimental bersama Hanung Bramantyo. Khusus pada Habibie & Ainun, Faozan Rizal didapuk sebagai sutradara. Dengan berbagai dukungan dan bantuan dari rekan-rekannya, terutama narasumbernya yaitu Bapak BJ.Habibie akhirnya penggarapan film ini pun selesai. Film ini dirilis pada tanggal 20 Desember 2012.
          Film ini menceritakan tentang kisah nyata yang dialami oleh Prof.DR (HC). Ing.Dr.Sc.Mult. Bacharuddin Jusuf Habibi yang kita kenal dengan sebutan  Bapak BJ.Habibie dengan Alm Ibu Ainun. Film ini mengajarkan tentang sebuah kesetiaan dan ketulusan cinta yang dialami oleh Pak Habibie dan Ibu Ainun. Dalam suatu peristiwa di sekolah mereka “dipertemukan”. Habbibie ini adalah orang yang sangat pintar begitu juga Ainun. Setelah lulus SMA Habbibie meneruskan kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) selama 6 bulan, dan ia melanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule di Jerman pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya, R.A. Tuti Marini Puspowardoyo, Habibie menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman. Disana ia mengeluti bidang Desain dan Konstruksi Pesawat.
          Setelah Habibie pulang dari Jerman, beliau dipertemukan lagi dengan Ainun. Kini Ainun pun sudah dewasa. Habibie sangat kagum dan tertarik dengan Ainun. Saat Habibie mengajak jalan-jalan Ainun, mereka terlihat sangat bahagia. Mereka bertemu dengan teman Ainun yang bernama Arlis, dan mereka pun berbincang-bincang dan tertawa bersama. Arlis selalu mendukung Ainun sebagai sahabatnya.
          Habibie ternyata memiliki penyakit Tubercolosis. Pada tanggal 12 Mei 1962 beliau menikah dengan Ibu Ainun,  dan mereka tinggal di Jerman untuk meneruskan pekerjaan Bapak Habibie. Selama mereka tinggal disana, hidup mereka sangat sederhana namun mereka hidup bahagia. Ibu Ainun selalu sabar dan perhatian pada Bapak Habibie. Saat Ibu Ainun tahu bahwa ia menderita penyakit kanker ovarium, beliau menyembunyikannya dari Bapak Habibie. Ibu Ainun tidak mau Bapak Habibie khawatir akan penyakitnya sedangkan Bapak Habibie sedang menjadi Presiden RI, yang harus menjalankan kepemerintahannya dengan baik. Berkali-kali Ibu Ainun dengan sabar mengingatkan Bapak Habibie agar beliau tidak lupa meminum obat. Sampai pada detik terakhir Ibu Ainun meninggal, beliau meninggalkan sebuah surat yang berisi resep untuk Bapak Habibie agar beliau tidak lupa meminum obat. Setelah Ibu Ainun meninggal Bapak Habibie tetap mencintai Ibu Ainun dengan ketulusan dan kesetiaan cinta sampai sekarang.
Dalam film tersebut yang berperan sebagai Pak Habibie adalah Reza Rahardian. Ia sangat mendalami karakter yang ia perankan sebagai Pak Habibie, yang mempunyai sifat bijaksana, perhatian, percaya diri, dan tidak mudah menyerah. Sedangkan yang berperan sebagai Ibu Ainun adalah Bunga Citra Lestari. Ia juga sangat mendalami karakter yang ia perankan, sebagai Ibu Ainun yang sabar, perhatian, selalu mensupport Pak Habibie, dan setia mendampingi Pak Habibie sampai akhir wafatnya. Dengan kata lain, Bunga Citra Lestari dan Reza Rahardian memerankan peranannya dengan sangat baik.
Selain itu, ada juga tokoh-tokoh lain seperti,  Tio Pakusadewo, Ratna Riantiarno, Mike Lucock, dan Vita Mariana. Tio Pakusadewo yang berperan sebagai Alm Bapak Soeharto, yang bersifat tegas. Ratna Riantiarno yang berperan sebagai Ibu Habibie yang bersifat sabar, pengertian, selalu memberi amanat kepada Habibie. Mike Lucock yang berperan sebagai putra dari Bapak Habibie, yang bersifat pengertian, patuh, dan selalu mendukung ayahnya. Dan Vita Mariana yang berperan sebagai Arlis, teman Ibu Ainun, yang selalu memberi support, pengertian, dan baik hati.
Dalam berbagai film tentunya masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam memproduksi sebuah film. Film Habibie dan Ainun ini tidak seutuhnya sempurna. Film ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan dalam film ini adalah tokoh karakter yang berperan sangat menghayati dengan baik, banyak manfaat dan pelajaran yang dapat diambil dari film ini, teknik perfilman yang bagus, pengambilan latar yang tepat, dan lain sebagainya.
Sedangkan kekurangan dari film tersebut adalah kurang detailnya cerita yang difilmkan, dan ending yang kurang pas.

          Film ini sangat baik untuk ditonton masyarakat umum. Baik anak-anak, remaja, maupun orang tua. Karena film ini mengajarkan tentang arti “Kesetiaan dan Ketulusan Cinta yang sejati”. Selain itu, juga mengajarkan tentang kesabaran seseorang dalam mendidik atau menuntun orang lain dengan penuh kasih sayang. Dengan begitu kita dapat belajar bahwa dalam kehidupan ini, kesetiaan dan ketulusan itu sangat diperlukan dalam menyayangi orang lain entah siapa pun mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar